Pengertian Murajaah Secara Bahasa Dan Metodenya

Pengertian Murajaah Secara Bahasa Dan Metodenya Pada artikel kali ini kami akan memberikan ringkasan informasi yang membahas tentang pengertian murojaah secara bahasa dan metodenya.

Istilah murojaah tentu sangat tidak asing lagi bagi umat Islam, khusunya bagi penghafal kitab suci Al Qur’an atau tahfidz Qur’an. Biasanya para penghafal Al Qur’an menjaga hafalan bacaan mereka dengan cara melakukan murojaah.

Namun sebelum masuk lebih dalam mengenai murojaah, alangkah baiknya apabila kita ketahui terlebih dahulu asal muasal dari istilah murojaah.

Baca juga: Bacaan Sholawat Allahumma Sholli Sholatan Yang Benar

Definisi Murojaah

Secara bahasa murojaah berasal dari bahasa arab yakni kata roja’a yarji’u  رَجَعَ – يَرْجِعُ yang berarti kembali. Sedangkan secara istilah murojaah diartikan dengan mengulang kembali atau mengingat kembali sesuatu yang sebelumnya telah dihafalkan.

Murojaah juga bisa disebut dengan metode pengulangan secara berkala. Misalkan, ada beberapa materi dari mata pelajaran di sekolah yang dihafalkan. Setelah kita menghafalkan materi pun kita tetap harus melakukan pengulangan atau murojaah agar sesuatu yang kita hafalkan tetap terjaga di dalam ingatan.

Fungsi dari murojaah adalah sebagai proses pembiasaan bagi indera yaitu lisan atau bibir, dan juga telinga. Jika semisal susah dalam mengingat suatu bacaan atau lafadz maka akan menggunakan sistem reflek dengan mengikuti gerak bibir sebagaimana mengingat – ingat hafalan sebelumnya.

Namun fungsi utamanya adalah untuk menguatakan hafalan itu sendiri di dalam hati, karena apabila sering mengulang hafalan maka akan semakin kuat pula hafalan yang dimiliki.

Hal ini lah yang diterapkan oleh para tahfidz Qur’an atau penghafal Al Qur’an. Hafalan – hafalan yang sebelumnya sudah diperdengarkan kepada kyai atau ustadz/ ustadzah yang awalnya sudah dihafal secara baik dan lancar mungkin masih terjadi lupa atau hilang dari ingatan.

Oleh sebab itulah diadakan murojaah atau pengulangan kembali hafalan yang sebelumnya telah dihafalkan. Dengan cara terus menerus mengulang bacaan dan hafalannya hingga meraih mutqin (kuat) dari bacaan, hafalan, pemahaman, serta pengamalan bagi para hamilul Qur’an.

Bagaimana cara murojaah yang baik dan benar? Mari kita simak metode murojaah berikut ini.

Metode Murojaah

Dalam melakukan murojaah atau pengulangan hafalan secara berkala terdapat 2 metode atau 2 konsep pengulangan, antara lain sebagai berikut:

(1) Murojaah Pengulangan Dalam Hati

Pada metode murojaah dengan mungulang dalam hati ini biasanya dilakukan dengan cara membaca Al Qur’an atau hafalan dari dalam hati tanpa melafadzkannya melalui mulut atau lisan.

Metode ini adalah salah satu kebiasaan dari ulama terdahulu yang bertujuan untuk menguatkan serta meningkatkan kualitas hafalan mereka. Melakukan murojaah dari dalam hati bertujuan untuk menguatkan para tahfidz untuk mengingat kembali hafalan – hafalan yang sudah dihafalkan sebelumnya.

(2) Murojaah Pengulangan Dengan Lisan

Melakukan murojaah atau pengulangan secara berkala dengan mengucapkan. Dengan menerapkan metode ini, secara tidak langsung para penghafl sedang mengasah dan melatih mulut serta pendengarannya dalam menghafalkan dan juga mendengarkan bacaanya mereka sendiri.

Dengan metode ini, apabila sedang melakukan murojaah para tahfid Qur’an akan lebih bersemangat dan terus berupaya memperbaiki apabila mereka melakukan salah pelafadzan dan lain lain.

Ada juga pendapat lain dari Abdul Aziz Abdul Rauf yang mana apabila di lihat dari strateginya metode murojaah dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

(1) Murojaah dengan Melihat Buku atau Tulisan

Melakukan murojaah dengan melihat buku atau tulisan ini memerlukan konsentrasi yang cukup menguras otak karena harus membaca sebanyak – banyaknya.

Keuntungan murojaah dengan cara ini bisa membuat otak kita letak – letak dari setiap kata yang kita baca, sehingga memudahkan kita dalam mengingat. Keuntungan lainnya yaitu untuk membentuk suatu kemampuan spontanitas dalam pelafalan atau pengucapan.

(2) Murojaah Tanpa Melihat Buku atau Tulisan

Melakukan murojaah dengan tidak melihat buku atau tulisan ini juga cukup menguras otak. Biasanya hanya dilakukan sepekan sekali atau dilakukan setiap hari namun dengan jumlah hafalan yang tidak begitu banyak atau sedikit.

Dikarenakan hafalan dengan strategi ini menyebabkan kita menjadi cepat lelah. Cara ini dapat dilakukan dengan teman ataupun sendiri.

Itulah metode dari murojaah yang dilihat dari segi metode dan juga strateginya.

Melakukan Murojaah ini sebaiknya dilakukan apabila hafalan sudah selesai dikoreksi atau diperdengarkan di orang lain, sehingga apa bila ada kesalahan tidak terlanjur dihafal dan diulang – ulang sehingga menyulitkan diri untuk memperbaikinya karena sudah terlanjur melekat atau menjadi bawaan.

Perbedaan Antara Murojaah dengan Tahsin dan Tilawah

Tilawah berasal dari kata  (تَلاَ- يَتْلُو – تِلاَوَةً) yang memiliki arti membaca atau bacaan . Sedangkan tilawah secara istilah memiliki arti membaca Al Qur’an dengan bacaan yang membaja dengan jelas dan berhati – hati dalam melafadzkannya agar lebih mudah dalam memahami makna – makna yang terkandung di dalamnya.

Sedangkan Tahsin secara bahasa berasal dari kata حَسَّنَ يُحَسِّنُ تَحْسِيْنًا yang memiliki arti memperbaiki, menghiasi, membaguskan, memperindah, atau membuat lebih baik dari semula.

Tahsin menurut istilah adalah memperbagus atau memperindah bacaan Al Qur’an agar sesuai dnegan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Dapat ditarik kesimpulan secara garis besar bahwa perbedaan antara murojaah, tahsin, dan tilawah yaitu murojaah merupakan metode untuk menjaga hafalan Al Qur’an, Tilawah merupakan teknik yang digunakan untuk membaca Al Qur’an, sedangkan Tahsin merupakan cara untuk memperbagus bacaan dalam membaca Al Qur’an.

Nah, itulah penjelasan tentang murojaah, metode dan strategi yang digunakan di dalam murojaah, serta perbedaan antara murojaah tahsin dan tilawah yang sudah kami jabarkan dalam artikel kali ini.

Demikian rangkaian informasi tentang pengertian murajaah secara bahasa dan metodenya. Semoga artikel kami kali ini bisa mempermudah kalian dalam memahaminya.

Ayo Cilacap - - - -