Contoh Penelitian Kualitatif
Contoh Judul Penelitian Kualitatif – Pada saat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dan menginjak semester akhir biasanya kita akan sering mendapatkan tugas untuk membuat karya penelitian seperti misalnya penelitian kualitatif ini.
Nah, untuk dapat mempermudahkan anda dalam mencari referensi berikut ini kami akan memberikan pembahasan lengkap tentang metode penelitian kualitatif serta contoh dan pembahasannya.
Pengertian Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif merupakan sebuah cara lebih untuk menekunkan pada aspek pemahaman secara mendalam pada suatu permasalah. Penelitian kualitatif adalah penelitian riset yang memiliki sifat deskripsi, lebih cenderung menggunakan analisis dan menonjolkan proses makna.
Tujuan dari metode penelitian kualitatif adalah pemahaman secara luas dan mendalam terhadap suatu permasalah yang sedang dikaji atau yang akan dikaji. Data yang dikumpulkan umumnya lebih banyak huruf, kata atau gambar dibandingkan angka.
Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif
Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif
Pengertian dari penelitian kualitatif sendiri adalah penelitian mengenai riset yang bersifat deskripsi dan lebih cenderung menggunakan analisis. Biasanya dilengkapi dengan makalah penelitian, proposal, judul penelitian kualitatif dan juga ada beberapa jenis penelitian kualitatif yang akan kita ulas kali ini.
Adapun ciri pokok yang terdapat dalam metode penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :
- Menggunakan lingkungan alamiah untuk sumber data
Sumber data yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif berupa lingkungan ilmiah. Kajian utama dalam penelitian ini yaitu peristiwa-peristiwa yang sering terjadi dalam kondisi dan situasi sosial.
Penelitian dilakukan saat berinteraksi langsung dalam tempat kejadian. Peniliti pun akan melakukan pengamatan, mencatat, mencari tahu, dan menggali sumber yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi pada waktu itu. Hasil yang sudah diperoleh akan segera disusun saat itu juga. Apa yang telah diamati peneliti biasanya tak lepas dari konteks lingkungan dimana kejadian tersebut berlangsung.
- Memiliki sifat deskripstif analitik
Data yang sudah diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi, analisis, catatan lapangan, dibuat peneliti di lokasi penelitian, tidak berupa angka-angka. Peneliti akan melakukan analisis data dengan cara memperbanyak informasi, mencari hubungan ke berbagai sumber, membandingkan, dan menemukan hasil atas dasar yang sesungguhnya (tidak berupa angka). Hasil analisis data ini umumnya berupa pemaparan yang berkenaan dengan situasi yang sedang diteliti dan akan disajikan dalam bentuk uraian narasi. Pada umumnya, pemaparan data tersebut adalah menjawab dari pertanyaan dalam rumusan masalah yang telah ditetapkan.
- Tekanan pada proses bukan hasil
Data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian kualitatif berkaitan dengan pertanyaan untuk mengungkapkan suatu proses dan bukan hasil dari suatu kegiatan. Pertanyaan menuntut gambaran keadaan yang sebenarnya mengenai kegiatan, prosedur, tahap-tahap, alasan-alasan dan interaksi yang terjadi dan dimana ketika proses tersebut sedang berlangsung.
- Bersifat induktif
Penelitian kualitatif dimulai dari lapangan yakni fakta empiris, peneliti akan terjun langsung ke lapangan, mempelajari sebuah proses penemuan yang sedang terjadi secara alami dengan cara mencatat, menganalisis, melaporkan dan mengambil kesimpulan dari proses berlangsunnya penelitian tersebut.
Hasil penemuan penelitian dari lapangan adalah berupa konsep, prinsip, teori yang dikembangkan lagi, dan bukan dari teori yang sudah ada. Penelitian kualitatif menggunakan proses induktif maksudnya adalah dari data yang terpisah-pisah tetapi saling berkaitan erat antara satu sama lain.
- Mengutamakan makna
Makna yang diungkapkan berkisar pada persepsi orang dengan sebuah peristiwa yang akan diteliti. Sebagai contoh : sebuah penelitian yang dilakukan tentang peran kepala sekolah di dalam pembinaan guru. Peneliti pun akan lebih memfokuskan perhatiannya pada pendapat kepala sekolah mengenai guru yang dibinanya. Menggali informasi serta pandangan kepala sekolah mengenai keberhasilan dan kegagalannya dalam membina guru, apa saja yang dialami kepala sekolah dalam membina guru, mengapa guru bisa gagal dibina, dan kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Selain itu, peneliti juga harus menggali informasi dari guru sebagai bahan perbandingan agar bisa diperoleh pandangan tentang mutu pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan diungkap oleh peneliti agar bisa menginterpretasikan hasil penelitian secara tepat dan benar.
Berdasarkan ciri-ciri diatas maka bisa diambil kesimpulan bahwa penelitian kualitatif ini dimulai dari lapangan yang berdasarkan pada lingkungan alami, dan bukan pada teori. Data serta informasi yang sudah didapatkan dari lapangan akan ditarik makna dan konsepnya, melalui pemaparan secara deskriptif analitik dan tidak menggunakan angka karena lebih mengutamakan prosesnya.
Dalam dunia pendidikan, penelitian kualitatif memiliki tujuan untuk menggambarkan suatu proses kegiatan, pendidikan yang berdasarkan pada apa yang telah terjadi di lapangan sebagai bahan kajian untuk dapat menemukan kelebihan, kelemahan, dan juga kekurangannya sehingga bisa ditentukan upaya dalam perbaikannya ; menganalisis sebuah fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang sedang terjadi di lapangan ; membuat hipotesis yang berkenaan dengan prinsip dan konsep pendidikan yang berdasarkan pada data dan informasi yang sedang terjadi di lapangan.
Metode – Metode Penelitian Kualitatif
Berikut ini adalah metode-metode penelitian kualitatif :
- Penelitian Fenomologi
Penelitian fenomologi yang bersifat induktif. Pendekatan yang dipakai adalah deskriptif dan kemudian dikembangkan dari filsafat fenomologi. Fokus filsafat fenomologi maksudnya adalah pemahaman mengenai respon atas kehadiran atau keberadaan manusia, tidak hanya sekedar pemahaman atas bagian-bagian yang spesisifik atau perilaku khusus.
Tujuan dari penelitian fenomenologikal adalah untuk menjelaskan pengalaman-pengalaman apa saja yang telah dialami sesorang dalam kehidupannya, seperti interaksinya dengan orang lain. Contoh penelitian fenomenologi adalah study tentang daur hidup masyarakat tradisional diamati dari perspektif kebiasaan hidup sehat.
- Penelitian Teori Grounded
Penelitian grounded adalah teknik penelitian induktif. Teknik ini dicetuskan pada tahun 1967 oleh Strauss dan sayles. Pendekatan penelitian grounded bermaslahat dalam menemukan masalah-masalah yang biasa muncul dalam situasi kebidanan dan aplikasi proses-proses pribadi untuk menanganinya.
Metodologi teori ini lebih menekankan pada observasi dan mengembangkan basis praktik hubungan “intuitif’ antara variabel. Proses penelitian grounded ini akan melibatkan formulasi, pengujian, dan pengembangan ulang proposisi selama menyusun teori.
- Penelitian Etnogaf
Penelitian etnogaf memaparkan kisah kehidupan keseharian orang-orang dalam rangka untuk menjelaskan fenomena budaya tersebut, mereka akan menjadi bagian integral lainnya. Dalam penelitian etnogaf ini pengumpulan data akan dilakukan secara sistematis dan deskriptif. Analisis data akan dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengembangkan teori perilaku kultural.
Selain itu, peneliti secara aktual hidup atau menjadi bagian dari setting budaya dalam tatanan untuk dapat mengumpulkan data secara sistematis dan holistik. Melalui penelitian etnografi inilah perbedaan-perbedaan budaya tersebut akan dijelaskan dan dibandingkan untuk dapat menambah pemahaman tentang dampak budaya pada perilaku atau kesehatan manusia.
- Penelitian Historis
Penelitian historis adalah sebuah penelitian yang dimaksudkan untuk merekonstruksi kondisi masa lalu secara objektif, sistematis dan akurat. Melalui penelitian historis inilah, bukti-bukti akan dikumpulkan, dievaluasi, dianalisis dan disintesiskan.
Berdasarkan bukti-bukti tesebut akan dirumuskan kesimpulan. Terkadang penelitian historis ini digunakan untuk dapat menguji hipotesis tertentu. Seperti misalnya, hipotesis tentang suatu dugaan adanya persamaan antara sejarah perkembangan dunia pendidikan dari satu negara yang mengalami hegemoni oleh penjajah yang sama.
Penelitian historis pada umumnya akan mendapatkan data melalui catatan artifak, atau laporan-laporan verbal. Berikut dibawah ini adalah ciri-ciri yang dominan dalam penelitian historis :
- Biasanya lebih bergantung terhadap data hasil observasi dibandingkan hasil observasinya milik sendiri
- Dalam penelitian akan diperoleh observasi yang cermat, dimana data yang ada harus objektif, otentik, dan diperoleh dari sumber yang juga tepat
- Data yang diperoleh bersifat sistematis menurut urutan peristiwa dan bersifat lengkap dan tuntas.
- Penelitian Khusus
Penelitian khusus atau yang biasa disebut penelitian di lapangan ini dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan, posisi sekarang ini dan interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given).
Subjek penelitian ini umumnya berupa individu, kelompok, institusi atau masyarakat. Penelitian kasus merupakan sebuah penelitian secara mendalam mengenai unit sosial tertentu, yang hasil dari penelitian ini akan memberi gambaran luas dan mendalam mengenai unit sosial tertentu.
Subjek yang akan diteliti relatif terbatas, akan tetapi variabel-variabel dan fokus yang diteliti sangat luas sekali dimensinya. Sebagai contoh, studi lapangan yang tuntas dan mendalam menganai kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh tenaga pekerja sosial selama melaksanakan tugasnya di camp pengungsi.
- Inquiry Filosofi
Inquiry filisofis melibatkan penggunaan mekanisme analisis intelektual guna memperjelas makna,membuat nilai-nilai menjadi nyata,mengindentifikasi etika, serta studi tentang hakikat pengetahuan.
Peneliti filosofis mempertimbangkan gagasan atau isu-isu dari semua perspektif dengan eksplorasi ekstensif atas literatur,menguji/menelaah secara mendalam makna konseptual,merumuskan pertanyaan,mengajukan jawaban, serta menyarankan implikasi atas jawaban-jawaban tersebut.
Peneliti dipandu dengan pertanyaan- pertanyaan itu.Terdapat tiga inquiry filosofis,antara lain yaitu:
- Foundational Inquiry
- Philosophical Analyses
- Ethical Analyses
Study fondasional melibatkan analisis mengenai struktur ilmu dan proses berpikir tentang penilaian dalam fenomena tertentu yang dianut bersama oleh ”anggota” disiplin ilmiah.
Tujuan analisis filosofis yaitu menguji makna serta mengembangkan teori yang didapat melalui analisis konsep atau analisis linguistik.inquiry. etikal melibatkan analisa intelektual atas masalah etik berkaitan dengan andil, hak,tugas,benar dan salah, kesadaran dan tanggungjawab.
- Teori kritik sosial
Teori kritik sosial yaitu filosofi lain dari sebuah metodologi kualitatif yang unik.Dipandu dengan filsafat dari teori kritik sosial,peneliti mendapatkan pemahaman mengenai cara seseorang berkomunikasi serta bagaimana ia mengembangkan makna-makna simbolis dalam masyarakat.
Banyak pemahaman yang muncul dalam sebuah dunia, yang fakta kemasyarakatan pasti di terima apa adanya,tidak didiskusikan terlebih dahulu atau diposisikan secara dogmatik.
Tatanan politik yang mapan itu dipersepsi tertutup bagi perubahan dan tidak patut dipertanyakan.Tatanan politik semacam ini umumnya muncul pada masyarakat dibawah pemerintahan yang otoriter.
Jenis Metode Penelitian Kualitatif
Berikut adalah penjelasan dari jenis-jenis penelitian kualitatif tersebut :
- Jenis Metode Etnografi
Menurut para ahli, Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico, Spaulding & Voegtle dalam bukunya Methods in Educational Research From Theory to Practice, disebutkan kalau etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan graphos.
Yang artinya tulisan mengenai suatu kelompok budaya. Sedangkan Menurut Le Clompte dan Schensul etnografi yaitu metode penelitian yang berguna dalam menemukan pengetahuan yang terdapat/terkandung dalam suatu budaya atau komunitas tertentu.
- Jenis Metode Fenomenologi
Istilah fenomenologis ini berasal dari bahasa Yunani, yakni phainomenon (penampakkan diri) dan logos (akal). Ilmu tentang penampakan ialah ilmu tentang apa yang menampakkan diri pada pengalaman subjek.
Donny Gahrial Adian di dalam buku Pengantar Fenomenologi menyebutkan bahwa fenomenologis yakni sebuah studi tentang fenomena-fenomena atau apapun itu yang tampak. Dengan kata lain fenomenologi merupakan mendapatkan penjelasan tentang realitas yang nampak.
- Jenis Metode Studi Kasus
Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus adalah pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu.
Surachrnad (1982) telah membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian terhadap suatu kasus secara intensif serta rinci.
- Jenis Metode Teori Dasar
Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni yakni penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
- Jenis Metode Studi Kritis
Metode Studi kritis yaitu metode yang digunakan untuk penelitian yang berkembang dari teori kritis, feminis, ras serta pasca modern yang bertolak dari asumsi kalau pengetahuan itu bersifat subjektif.
Peneliti yang kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras, suku bangsa, jenis kelamin dan lain sebagainya. Peneliti feminis umumnya memusatkan perhatiannya terhadap masalah gender, ras, sedangkan peneliti pasca modern memusatkan perhatian pada institusi sosial dan kemasyarakatan.
- Metode Analisis Konsep
Menurut Peter Salim di dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990:61) analisis yaitu penyelidikan terhadap suatu problem/peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) guna mendapatkan fakta yang tepat (asal-usul, sebab, penyebab, sebenarnya, dan lain sebagainya)”.
Sedangkan pengertian konsep menurut Woodruf yaitu suatu ide atau gagasan yang relatif sempurna serta bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang bermula dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda lewat pengalamannya (setelah melakukan persepsi pada objek/benda).
Dari dua definisi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa definisi metode analisis konsep yakni penelitian yang memfokuskan pada suatu konsep yang sudah ada sebelumnya, supaya dapat difahami, digambarkan, dijelaskan serta implementasinya di lapangan.
7. Metode Analisis Sejarah
Metode analisis sejarah/penelitian historis menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen, 1990 : 411 di dalam Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam Nurul Zuriah, 2005: 51 yakni penelitian yang secara eksklusif memfokuskan terhadap masa lalu
Penelitian ini mencoba untuk merenkonstruksi apa yang terjadi pada masa yang lampau selengkap dan seakurat mungkin, dan pada umumnya menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis supaya mampu menggambarkan, menjelaskan, serta memahami kegiatan/peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu.
Baca juga : Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif
Contoh Judul Penelitian Kualitatif
- Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Produk
- Analisis Nilai-Nilai Patriotisme
- Analisis Peran Kepala Sekolah Dalam Menerapkan Manajemen Mutu Pendidikan
- Cara Belajar Siswa Berprestasi
- Cara Belajar Siswa SD Dalam Menghadapi Ujian Nasional
- Eksploitasi Anak Jalanan
- Evaluasi Kebijakan Pendidikan Inklusif
- Gambaran Manajemen Pembelajaran PAI
- Kebiasaan Belajar Pada Siswa Berprestasi Di SD
- Kebiasaan Membaca Siswa Sekolah Dasar
- Keefektifan Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian
- Kesulitan Pemahaman Konsep Gaya Pelajaran IPA
- Kinerja Dan Profesionalisme Guru SD
- Kompetensi Global Guru Sekolah Dasar
- Kompetensi Guru Dalam Perencanaan Pembelajaran
- Makna Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan
- Manajemen Keuangan Sekolah
- Metode Pembelajaran Yang Efektif Dalam Membentuk Karakter
- Metode Pembelajaran Yang Efektif Untuk Menyampaikan Materi Pecahan
- Minat Kegiatan Kepramukaan Siswa SD