Contoh Contoh Hipotesis

Contoh Hipotesis – Hipotesis Penelitian adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang sudah dibuat dalam penelitian. Jawaban ini dikatakan sebagai jawaban sementara karena jawabannya baru didapatkan dari dasar-dasar teoritis.

Hipotesis akan disusun berdasarkan teori yang relevan. Hipotesis berikutnya harus dibuktikan dahulu dengan cara pengumpulan data yang kemudian dianalisis untuk dapat menemukan jawaban sebenarnya.

Hipotesis = Jawaban Sementara

Baca juga : Contoh Makalah Sederhana

Pada umumnya, penelitian yang menggunakan hipotesis adalah penelitian kuantitatif. Sedangkan pada penelitian kulitatif tidak akan menggunakan hipotesis, namun diharapkan dapat menemukan hipotesis yang berikutnya bisa diuji dengan menggunakan metode kuantitatif.

Banyak juga dari teman-teman yang sering bertanya, mengenai hipotesis statistik, apakah hipotesis statis itu sama seperti hipotesis pada umumnya?

“Jadi kalau kita lihat hipotesis maka sebenarnya sama saja, mereka sama-sama merupakan jawaban sementara. Perbedaaanya adalah kalau hipotesis statistika akan digunakan jika penelitian menggunakan sample. Namun sebaliknya, jika tidak ada sample maka hipotesisnya sudah tidak perlu menggunakan hipotesis statistika”

Bentuk-Bentuk Hipotesis

Dalam membuat hipotesis pastinya kita akan menyesuaikan dengan rumusan masalah yang sudah dibuat. Jika kita lihat dari tingkat explansinya maka rumusan masalah dapat dibedakan menjadi tiga yakni rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah komparatif, dan rumusan masalah asosiatif.

Berdasarkan hal tersebut maka dalam membuat hipotesis ini memiliki tiga jenis. Ketiga jenis dari hipotesis penelitian ini adalah hipotesis deskripsi, hipotesis komparatif, dan rumusan masalah asosiatif

  • Hipotesis Deskriptif yaitu jawaban sementara untuk rumusan masalah deskriptif
  • Hipotesis Komparatif yaitu jawaban sementara untuk rumusan masalah komparatif
  • Hipotesis asosiatif yaitu jawaban sementara untuk hipotesis asosiatif

Dari penjelasan tersebut maka dalam membuat suatu hipotesis kita harus memperhatikan bentuk dari rumusan masalah.

1) Hipotesis Deskriptif

Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara untuk rumusan masalah deskriptif, yakni berhubungan dengan variabel mandiri. Hipotesis juga dapat diartikan sebagai dugaan mengenai suatu nilai variabel mandiri.  Artinya penelitian ini umumnya hanya terdapat 1 variabel dan tidak terikat dengan variabel lainnya. Hipotesis ini tidak akan membuat perbandingan atau hubungan dengan variabel lainnya. Yang dimaksud variabel 1 ini adalah tidak adanya suatu perbandingan atau hubungan antara variabel dalam hipotesis ini.

Contoh 1

Kami akan tuliskan contoh mulai dari rumusan masalah :

Rumusan Masalah

Seberapa tinggi semangat kerja karyawan di PT.X?

Hipotesis –

Berikut adalah contoh hipotesis yang bisa anda pilih satu diantara tiga hipotesis di bawah ini.

1) Semangat kerja karyawan di PT  X = 75% dari kriteria ideal yang telah ditetapkan

2) Semangat kerja karyawan di PT X paling sedikit yaitu 60% dari kriteria ideal yang telah ditetapkan.

3) Semangat kerja karyawan di PT X paling banyak yaitu 60% dari kriteria yang telah ditetapkan.

Hipotesis yang telah kita tulis dalam penelitian kita hanya 1, sedangkan tiga hipotesis yang kami tulis diatas hanya sebagai alternatif saja. Kita pun bisa memilih salah satu yang sesuai dengan teori yang ada.

Hipotesis Alternatif bisa kita tulis sebagai berikut :

1) Semangat kerja karyawan di PT X  = 75%

2) Semangat kerja karyawan di PT X > 75%

3) Semangat kerja karyawan di PT X < 75%

Disamping itu, kita juga bisa membuat hipotesis stasistiknya jika dalam penelitian kita menggunakan sample.

Hipotesis Stasistik

Hipotesis statistik akan digunakan jika kita menggunakan sampel dalam penelitian.

1) Ho : p = 75%

Ha : p ≠  75%

2) Ho: p ≳ 75%

Ha: p  < 75%

3) Ho: p ≤  75%

Ha: p  > 75%

P = hipotesis dalam bentuk prosentasi

Keterangan :

Ho = Hipotesis Nol

Ha = Hipotesis Alternatif

Dalam perumusan hipotesis, hipotesis nol (ho) dan hipotesis alternatif (Ha) akan selalu berpasangan. Hal ini akan membuat jika salah satu hipotesis di tolak, maka hipotesis lainnya dterima. Kondisi seperti ini tentu akan membuat keputusan yang dibuat dalam penelitian menjadi tegas. Yakni kali Ho ditolak maka Ha akan diterima ataupun sebaliknya.

Untuk lebih memperjelas mengenai Hipotesis Deskriptif, anda bisa perhatikan contoh berikut ini.

Hipotesis Deskripsi

“Suatu bimbingan les menyebutkan bahwa sebanyak 80% siswa yang lulus dari bimbingan les tersebut lolos ke universitas negeri”

Maka Hipotesis statistiknya bisa ditulis sebagai berikut :

Ho : p ≤ 80%

Ha : p > 80%

2) Hipotesis Komparatif

Hipotesis komparatif ialah hipotesis yang biasa digunakan untuk membandingkan pengaruh dari satu variabel terhadap dua subjek yang berbeda. Jadi variabelnya satu digunakan pada subjek (populasi atau sampel) yang berbeda, dan pada waktuya berbeda.

Rumusan Masalah : Bagaimanakan produktifitas kinerja guru di SD X bila kita bandingkan dengan kinerja guru di SD Y

Hipotesiss Nol

  1. Ho : Tidak ada perbedaan sama sekali antara kinerja guru di SD X dengan guru di SD Y; atau adanya kesamaan kinerja antara guru di SD X dan Guru di SD Y.
  2. Ho : Kinerja guru di SD jauh lebih baik atau sama dengan guru di SD Y
  3. Ho : Kinerja guru di SD X jauh lebih buruk atau sama dengan guru di SD Y

Hipotesis Alternatif

  1. Ha : Kinerja guru di SD X jauh lebih baik atau lebih buruk dibandingkan guru di SD Y
  2. Ha : Kinerja guru di SD X jauh lebih buruk dibandingkan (<) guru di SD Y
  3. Ha : Kinerja guru di SD X lebih baik dibandingkan (>) guru di SD Y

Hipotesis Statistik

1)  Ho : µ1 = µ2

     Ha : µ1 ≠ µ2

2)  Ho : µ1 ≥ µ2

Ha : µ1 < µ2

3)  Ha : µ1  ≤ µ2

Ho : µ1 > µ2

µ: Rata-rata (populas) kinerja guru di SD X

µ: Rata-rata (populasi)kinerja guru di SD Y

Baca juga : Contoh Kerangka Berpikir

3) Hipotesis Asosiatif

Hipotesis asosiatif ialah jawaban sementara untuk rumusan masalah pertanyaan dalam bentuk asosiatif. Bentuk asosiatif yang dimaksud disini adalah ada pertanyaan mengenai hubungan dua variabel atau lebih.

Ho: p = 0, 0 beratarti tidak ada hubungan. (jika hasilnya p = 0, maka tidak terdapat hubungan anatara tinggi pelayan toko dengan jumlah barang yang terjual).

Ha: p  ≠ 0, “jika p tidak sama dengan 0, maka p bisa lebih besar atau kurang dari 0. dan dapat didefinisikan bahwa terdapat hubungan yang siknifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan jumlah barang yang terjual”.
p = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotiskan.

Ayo Cilacap - - - -