Kata Kerja Operasional K13 – Selamat datang di website kami. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas secara lengkap dan jelas tentang kata kerja operasional kognitif, afektif dan psikomotor. Namun sebelum itu kita akan bahas terlebih dulu perngertiannya. Nah, untuk lebih jelasnya mari langsung saja kita simak uraian di bawah ini.
Kata Kerja Operasional adalah kata kerja yang bisa diukur ketercapaiannya, bisa diamati perubahan tingkah laku dan tindakannya, bisa diuji, dan digunakan untuk merumuskan tujuan pembelajaran.
Bloom membagi tujuan pembelajaran menjadi tiga kawasan, yaitu ;
1.Kecakapan Kognitif
Upaya dalam pengembangan fungsi kognitif akan dampak positif, bukan hanya terhadap kognitif saja tetapi juga terhadap afektif dan pskiomotor. Terdapat dua macam kecakapan kognitif siswa yang harus dikembangkan secara khusus oleh guru, yakni :
- Strategi belajar dalam memahami isi materi pelajaran
- Strategi dalam meyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya serta menyerap pesan-pesan moral yang terdapat didalam materi tersebut.
Strategi merupakan prosedur mental yang berbentuk tatanan tahapan yang membutuhkan upaya yang bersifat kognitif dan akan selalu dipengaruhi oleh pilihan kognitif atau kebiasaan belajar. Pilihan tersebut adalah menghafal prinsip yang terdapat dalam meteri dana mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut.
Baca juga : Cara Membuat Indikator Belajar
Terdapat dua preferensi kognitif, yaitu :
- Dorongan dari luar (motif ekstrinsik) yang menyebabkan siswa menggarap belajar hanya sebagai alat untuk mencegah ketidakstabilan atau ketidaknaikkan. Aspirasi yang dimilikinya bukanlah menguasai materi secara mendalam, melainkan hanya ingin sekedar lulus atau naik kelas semata
- Dorngan dari dalam (motif Intrinsik), dalam arti siswa akan menjadi tertarik dan membutuhkan materi-materi yang diberikan oleh gurunya.
Seorang guru diharuskan untuk mengembangkan dengan kecakapan kognitif siswa dalam menyelesaikan masalah dengan pengetahuan yang dimilikinya dan keyakinan terhadap pesan moral yang terkandung dan menyatu dalam pengetahuan.
2. Kecakapan Afektif
Kebersihan pengembangan kognitif selain dapat membuahkan kecakapan kognitif ternyata juga akan membuahkan kecakapan afektif. Pemahaman secara mendalam terhadap arti penting materi dan preferensi. Kognitif lebih mengutamakan aplikasi prinsip atau meningkatkan kecakapan afektif para murid. Salah satu peningkatan afektif yaitu berupa kesadaran beragama yang mantap.
3. Kecakapan psikomotor
Keberhasilan dalam pengembangan kognitif memiliki dampak positif pada perkembangan pskimotor. Pengertian dari kecakapan psikomotor adalah segala amal jasmaniah yang konkrit dan lebih mudah diamati, baik dari segi kuantitas ataupun kualitasnya. Kecakapan psikomotor adalah manifestasi wawasan pengetahuan dan kesadaran serta sikap mentalnya.
Ketiga aspek atau ranah kejiwaan tersebut sangat erat sekali dan bahkan tidak bisa dilepaskan dari kegiatan atau proses evaluasi hasil belajar. Benjamin S. Bloom dan kawan-kawannya telah mengungkapkan pendapat bahwa pengelompokkan tujuan pendidikan itu harus selalu mengacu kepada ketiga jenis domain (daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik, yakni :
- a) Ranah proses berfikir (cognitive domain)
- b) Ranah nilai atau sikap (affective domain)
- c) Ranah keterampilan (psychomotor domain)
CONTOH DAFTAR KATA KERJA RANAH KONITIF (C1 – C6)
Pengetahuan (Cl) |
Pemahaman (C2)
|
Penerapan (C3)
|
Analisis (C4)
|
Sintesis (C5)
|
Penilaian (C6)
|
Mengutip | Memperkirakan | Menugaskan | Menganalisis | Mengabstraksi | Membandingkan |
Menyebutkan | Menjelaskan | Mengurutkan | Mengaudit | Mengatur | Menyimpulkan |
Menjelaskan | Mengkategorikan | Menentukan | Memecahkan | Menganimasi | Menilai |
Menggambar | Mencirikan | Menerapkan | Menegaskan | Mengumpulkan | Mengarahkan |
Membilang | Merinci | Menyesuaikan | Mendeteksi | Mengkategorikan | Mengkritik |
Mengidentiflkasi | Mengasosiasikan | Mengkalkulasi | Mendiagnosis | Mengkode | Menimbang |
Mendaftar | Membandingkan | Memodifikasi | Menyeleksi | Mengkombinasikan | Memutuskan |
Menunjukkan | Menghitung | Mengklasifikasi | Memerinci | Menyusun | Memisahkan |
Memberi label | Mengkontrasikan | Menghitung | Menominasikan | Mengarang | Memprediksi |
Memberi indek | Mengubah | Membangun | Mendiagramkan | Membangun | Memperjelas |
Memasangkan | Mempertahankan | Mengurutkan | Mengkorelasikan | Menanggulangi | Menugaskan |
Menamai | Menguraikan | Membiasakan | Merasionalkan | Menghubungkan | Menafsirkan |
Menandai | Menjalin | Mencegah | Menguji | Menciptakan | Mempertahankan |
Membaca | Membedakan | Menentukan | Mencerahkan | Mengkreasikan | Memerinci |
Menyadap | Mendiskusikan | Menggambarkan | Menjelajah | Mengoreksi | Mengukur |
Menghafal | Menggali | Menggunakan | Membagankan | Merancang | Merangkum |
Menim | Mencontohkan | Menilai | Menyimpulkan | Merencanakan | Membuktikan |
Mencatat | Menerangkan | Melatih | Menemukan | Mendikte | Memvalidasi |
Mengulang | Mengemukakan | Menggali | Menelaah | Meningkatkan | Mengetes |
Mereproduksi | Mempolakan | Mengemukakan | Memaksimalkan | Memperjelas | Mendukung |
Meninjau | Memperluas | Mengadaptasi | Memerintahkan | Memfasilitasi | Memilih |
Memilih | Menyimpulkan | Menyelidiki | Mengedit | Membentuk | Memproyeksikan |
Menyatakan | Meramalkan | Mengoperasikan | Mengaitkan | Merumuskan | |
Mempelajari | Merangkum | Mempersoalkan | Memilih | Menggeneralisasi | |
Mentabulasi | Menjabarkan | Mengkonsepkan | Mengukur | Menggabungkan | |
Memberi kode | Melaksanakan | Melatih | Memadukan | ||
Menelusuri | Meramalkan | Mentransfer | Membatasi | ||
Menulis | Memproduksi | Mereparasi | |||
Memproses | |||||
Mengaitkan | Menampilkan | ||||
Mensuimulasikan | Menyiapkan | ||||
Memecahkan | Memproduksi | ||||
Mel.akukan | Merangkum | ||||
Mentabulasi | Merekonstruksi | ||||
Menyusun | |||||
Memproses | |||||
meramalkan |
Dalam ranah kognitif tersebut ada enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang paling rendah hingga jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang yang dimaksud tersebut adalah sebagai berikut :
- Pengetahuan / hafalan / ingatan (knowledge)
Merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengingat kembali (recall) atau mengenali kembali mengenai nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan lain sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan adalah suatu proses berfikir yang paling rendah.