Landasan Filosofis Pendidikan Di Indonesia
Filosofi Pendidikan – Pada artikel ini kami akan membahas lebih jauh mengenai landasan filosofis pendidikan di Indonesia. Sebelum kita kupas lebih dalam, akan lebih baik jika kita mengetahui pengertian landasan filosofis pendidikan terlebih dahulu.
Pengertian Landasan Filosofis Pendidikan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), landasan memiliki arti alas, bantalan, paron (alas untuk menempa, terbuat dari besi). Di samping itu landasan juga bisa diartikan sebagai pondasi.
Dari pengertian ini bisa disimpulkan bahwa landasan merupakan suatu alas atau dasar pijakan dari sesuatu hal. Selain itu juga dapat diartikan sebagai titik tumpu atau titik tolak dari sesuatu hal. Sedangkan dalam hal pendidikan, landasan yang dimaksud merupakan yang bersifat konseptual.
Landasan yang bersifat konseptual pada dasarnya identik dengan asumsi, yakni gagasan, kepercayaan, prinsip, pendapat atau pernyataan yang telah dianggap benar, dan dijadikan titik tolak dalam rangka berpikir dan/atau dalam rangka bertindak.
Sedangkan filosofis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas suku kata philein/philos yang berarti cinta dan sophos/sophia yang artinya kebijaksanaan, ilmu, hikmah atau kebenaran. Filsafat bisa diartikan sebagai suatu pengetahuan yang mencoba untuk memahami hakikat segala sesuatu untuk mencapai kebenaran dan kebijaksanaan.
Baca juga: Soko Guru Demokrasi Universal
Sedangkan pendidikan sendiri pada hakikatnya adalah humanisasi. Seperti yang diketahui, tujuan utama pendidikan adalah terwujudnya manusia ideal atau manusia yang dicita-citakan sesuai nilai-nilai dan norma-norma yang dianut.
Dari definisi di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa landasan filosofis pendidikan adalah asumsi filosofis yang dijadikan titik tolak dalam rangka studi dan praktik pendidikan. Landasan filosofis pendidikan menjadi hal yang penting dan harus dipelajari dalam dunia pendidikan. Sebab pendidikan bersifat normatif dan perspektif.
Di samping itu dengan filosofis pendidikan kita akan mengetahui apa, mengapa dan bagaimana kita melakukan pelajaran, siapa yang kita ajar dan mengenai hakikat belajar. hal tersebut merupakan satu perangkat prinsip yang menuntun kita dalam melakukan tindakan profesional lewat kegiatan dan masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari.
Peran Landasan Filosofis Pendidikan
Asumsi yang dijadikan titik tolak dalam rangka pendidikan bersumber dari banyak hal. Seperti agama, filsafat, ilmu dan hukum atau yuridis. Berdasarkan sumbernya jenis landasan pendidikan bisa diidentifikasi dan dikelompokkan menjadi empat macam. Antara lain landasan filosofis pendidikan, landasan religius pendidikan, landasan ilmiah pendidikan dan landasan hukum atau yuridis pendidikan.
Landasan Filosofis Pendidikan
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, landasan filosofis pendidikan merupakan asumsi-asumsi yang berasal dari filsafat yang menjadi titik tolak dalam pendidikan. Ada banyak filsafat yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan, seperti idealisme, realisme, pragmatisme, Pancasila dan lain sebagainya.
Landasan filosofis pendidikan memberikan rambu-rambu apa dan bagaimana seharusnya pendidikan dilaksanakan. Rambu-rambu tersebut berdasar pada kaidah metafisika, epistemologi dan aksiologi pendidikan sebagaimana studi dalam filsafat pendidikan.
Landasan Religius Pendidikan
Landasan religius pendidikan merupakan asumsi yang bersumber dari kaidah-kaidah agama yang dijadikan landasan teori ataupun praktek pendidikan. Misalnya karya Al-Syaibani “Falsafah Pendidikan Islam”. Atau Abdullah Gymnastiar dengan Daarut Tauhiid yang melaksanakan sistem pendidikan “Manajemen Qolbu”, berbasis pada ajaran Al-Qur’an. Landasan lain yang harus dipahami dan fungsinya terhadap pelaksanaan sistem pendidikan adalah landasan yuridis pendidikan.
Landasan Ilmiah Pendidikan
Landasan ilmiah pendidikan merupakan asumsi-asumsi yang berasal dari disiplin ilmu tertentu yang menjadi dasar dalam pendidikan. Kita mengenal beberapa disiplin ilmu, seperti hukum, sejarah, biologi, psikologi, ekonomi, sosiologi dan lain sebagainya.
Baca juga: Masalah dan Solusi Pendidikan di Indonesia
Oleh karenanya kita mengenal berbagai jenis landasan ilmiah pendidikan. Seperti landasan ekonomi pendidikan, landasan politik pendidikan, landasan biologis pendidikan, landasan fisiologis pendidikan, landasan sosiologis pendidikan dan lain-lain.
Landasan Hukum Pendidikan
Landasan hukum atau yuridis pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan perundangan yang berlaku dan dijadikan dasar dalam pendidikan. Dalam pendidikan landasan yuridis berfungsi sebagai rambu-rambu mengenai bagaimana pelaksanaan sistem pendidikan dan manajemen pendidikan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Misalnya dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 6 disebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Sedangkan pada pasal 34 tertulis bahwa Setiap warga Negara yang berusia 6 tahun dapat mengikuti program wajib belajar.
Upaya mengidentifikasi dan mengelompokkan jenis-jenis landasan pendidikan tidak hanya dilakukan berdasarkan sumbernya saja, namun juga berdasarkan sifat isi dari asumsi-asumsinya. Jika dilihat dari asumsinya, landasan pendidikan bisa dibagi menjadi dua macam, yakni landasan deskriptif pendidikan dan landasan preskriptif pendidikan.
Aliran Filosofis Pendidikan
Landasan filosofis pendidikan juga mempunyai beberapa aliran pemikiran. Hal tersebut muncul sebagai implikasi dari aliran-aliran yang ada dalam filsafat.
Menurut Gandhi, T.W ada sembilan aliran filosofis pendidikan. Antara lain filsafat pendidikan idealisme, filsafat pendidikan realisme, filsafat pendidikan pragmatisme, eksistensialisme, filsafat pendidikan progresivisme, filsafat pendidikan esensialisme, filsafat pendidikan perenialisme, filsafat pendidikan rekonstruksionisme, filsafat pendidikan dan filsafat pendidikan behaviorisme.
Landasan Filosofis Pendidikan di Indonesia
Bangsa Indonesia secara filosofis merupakan bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan sebelum mendirikan negara. Dan nilai Pancasila yang kita kenal sekarang merupakan dasar filosofis negara.
Pancasila menjadi acuan untuk berkarya pada berbagai bidang. Bahkan Pancasila juga menjadi dasar dari pendidikan di Indonesia. Hal ini termuat dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada pasal 2 disebutkan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Rincian berikutnya tentang hal tersebut terdapat dalam penjelasan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 yang menjelaskan bahwa pembangunan nasional termasuk di bidang pendidikan merupakan pengamalan Pancasila dan untuk itu pendidikan nasional mengusahakan untuk pembentukan manusia Pancasila sebagai manusia pembangunan yang berkualitas tinggi dan mampu mandiri.
Konsep Pancasila sebagai Landasan Filosofis Pendidikan terhadap Filsafat Pendidikan Secara Umum
Metafisika (Hakikat Realitas)
Bangsa Indonesia meyakini bahwa alam semesta tidaklah ada dengan sendirinya, melainkan merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan merupakan Sumber Pertama dari segala yang ada. Ia adalah Sebab Pertama dari segala sebab, tetapi Ia tidak disebabkan oleh sebab-sebab yang lainnya,dan Ia juga adalah tujuan akhir segala yang ada.
Epistemologi (Hakikat Pengetahuan)
Segala pengetahuan hakikatnya bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan telah menurunkan pengetahuan, baik lewat utusanNya ataupun lewat berbagai hal yang digelarkanNya di alam semesta. Termasuk hukum-hukum yang ada di dalamnya. Manusia bisa mendapatkan pengetahuan lewat keimanan, berpikir, pengalaman empiris, penghayatan, maupun intuisi.
Aksiologi (Hakikat Nilai)
Sumber Pertama segala nilai hakikatnya adalah Tuhan Yang Maha Esa. Karena manusia sendiri merupakan makhluk ciptaan Tuhan, pribadi atau individual dan insan sosial hakikat nilainya diturunkan dari Tuhan.
Demikian informasi yang bisa kami sampaikan seputar landasan filosofis pendidikan di Indonesia. Besar harapan kami informasi yang tersaji di atas bermanfaat bagi Anda semua.