Model Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Kooperatif – Ada cukup banyak metode pembelajaran yang bisa kita pelajari dan terapkan. Masing-masing metode ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga kita perlu mengetahuinya supaya mengetahui perbedaan masing-masing metode. Untuk itu pada artikel kali ini kami akan menyampaikan materi mengenai model pembelajaran kooperatif.
Dalam materi ini akan disampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran kooperatif, metode pembelajaran kooperatif, hingga strategi pembelajaran kooperatif. Akan tetapi terlebih dahulu kita ketahui pengertian model pembelajaran kooperatif itu sendiri.
Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif
Cooperative learning atau metode pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran dengan pendekatan yang menekankan adanya kerjasama atau kooperatif antar siswa dalam kelompoknya untuk mencapai tujuan belajar. Aktivitas pembelajaran kooperatif ini bisa memainkan banyak peran dalam pelajaran.
Pembelajaran kooperatif bisa membuat siswa menverbalisasi gagasan-gagasan serta bisa mendorong munculnya refleksi yang mengarah pada konsep-konsep secara aktif. Pendekatan konstruktivis dalam pengajaran menerapkan pembelajaran kooperatif secara ekstensif, berdasar teori bahwa siswa akan lebih mudah memahami dan menemukan konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan masalah itu dengan temannya.
Pada pembelajaran kooperatif diajarkan keterampilan khusus supaya bisa bekerjasama di dalam kelompoknya. Misalnya keterampilan untuk menjadi pendengar yang baik, memberikan penjelasan kepada teman sekelompok dengan baik, siswa mendapat lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan bersama.
Dalam suatu pelajaran, pembelajaran kooperatif bisa dipakai untuk tiga tujuan yang berbeda. Contohnya dalam satu pelajaran tertentu siswa bekerja sebagai kelompok-kelompok yang berusaha menemukan sesuatu. Misalnya saling membantu mengungkap bagaimana air dalam botol bisa mengatakan kepada mereka mengenai prinsip-prinsip suara.
Sesudah jam pelajaran, siswa bisa bekerja sebagai kelompok-kelompok diskusi. Lalu pada akhirnya siswa memperoleh kesempatan bekerja sama untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok sudah menguasai segala hal mengenai pelajaran tersebut dalam persiapan untuk kuis, bekerja dalam suatu format belajar kelompok.
Selain itu perlu ditekankan kepada siswa bahwa diskusi belum boleh diakhiri sebelum mereka yakin bahwa semua anggota timnya menyelesaikan seluruh tugas. Siswa juga diminta menjelaskan jawaban mereka pada lembar kerja siswa (LKS).
Baca juga : Teori Belajar Konstruktivisme
Jika seorang siswa mempunyai pertanyaan, teman satu kelompok diminta untuk menjelaskan, sebelum menanyakan jawabannya kepada guru. Ketika siswa sedang bekerja dalam kelompok, guru dihimbau berkeliling di antara anggota kelompok untuk mengamati bagaimana kelompok bekerja dan memberikan pujian.
Setelah semua selesai siswa diberikan evaluasi dengan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tes yang diberikan. Dalam mengikuti evaluasi diusahakan supaya siswa tidak saling bekerja sama. Pada evaluasi ini siswa harus menunjukkan apa yang mereka pelajari sebagai individu.
Unsur dan Ciri Pembelajaran Kooperatif
Setelah mengetahui apa itu model pembelajaran kooperatif, hal yang juga perlu kita pelajari adalah unsur dan ciri pembelajaran kooperatif. Ada beberapa unsur dan ciri-ciri yang bisa kita ketahui. Berikut akan dijabarkan masing-masing.
Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif
- Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka sehidup dan sepenanggungan
- Siswa bertanggungjawab atas segala hal di dalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri.
- Siswa harus menyadari bahwa sesluruh anggota di dalam kelompoknya mepunyai tujuan yang sama.
- Siswa perlu membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
- Siswa berbagi kepemimpinan selama proses belajar
Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif
Ada tiga ciri-ciri pembelajaran kooperatif, antara lain:
- Materi belajar diselesaikan secara berkelompok.
- Kelompok dibentuk berdasarkan siswa yang mempunyai kemampuan (tinggi, sedang, rendah); ras, budaya, suku, jenis kelamin berbeda-beda.
- Penghargaan berorientasi pada kelompok.
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Menurut Arends, ada 6 langkah utama dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran dimulai oleh guru dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi siswa untuk belajar. Langkah tersebut diikuti siswa dengan penyajian informasi, sering dalam bentuk teks bukan verbal. Kemudian siswa dikelompokkan dalam kelompok belajar.
Tahap ini diikuti bimbingan guru ketika siswa bekerjasama menyelesaikan tugas mereka. Pada fase terakhir yang dilakukan adalah penyajian hasil akhir kerja kelompok. Selain itu juga menguji apa yang mereka pelajari, serta memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.
Fase Pembelajaran Kooperatif
Seperti yang disinggung di atas, ada 6 fase dalam pembelajaran kooperatif. Berikut kami jelaskan satu per satu supaya Anda lebih paham mengenai strategi pembelajaran kooperatif. Sehingga nantinya Anda bisa lebih mudah mengaplikasikan model pembelajaran kooperatif learning.
- Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut. Selain itu guru juga memberikan motivasi kepada siswa.
- Menyajikan informasi. Guru memberikan informasi kepada siswa, baik dengan teks maupun peragaan.
- Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok supaya melakukan perubahan.
- Membantu kerja kelompok dalam belajar. Guru tidak hanya memberikan tugas, namun juga membimbing kelompok-kelompok belajar ketika mereka mengerjakan tugasnya.
- Mengetes materi. Guru menguji materi pelajaran atau kelompok menyajikan hasil-hasil dari pekerjaannya.
- Memberikan penghargaan. Pada fase terakhir guru memberikan penghargaan untuk upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Sekian materi mengenai model pembelajaran kooperatif yang dapat kami sampaikan. Metode pembelajaran di atas bisa dikembangkan lagi tanpa keluar dari acuan yang telah dijelaskan di atas. Semoga informasi macam-macam model pembelajaran di atas bisa bermanfaat untuk Anda.