Contoh Negara Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis adalah sebuah sistem ekonomi yang menempatkan pemerintah sebagai pusat dalam mengendalikan dan mengatur semua aktivitas ekonomi.
Pemerintah mempunyai kekuasaan secara penuh dalam merencanakan, mengambil sebuah keputusan, dan menentukan semua kebijakan-kebijakan yang memiliki tujuan untuk pemerataan kesejahteraan sosial dan memberikan kesamaan dalam memperlakukan semua individu baik yang kaya ataupun yang miskin.
Pada awal mulanya, terbentuknya sistem ekonomi sosialis tak bisa terlepas dari pemikiran Karl Max dan Fredic Engles. Keduanya mulai memperkenalkan sistem ekonomi sosialis melalui buku karya mereka dengan judul “The Communist Manifesto”.
Dalam buku ini Karl Max dan Fredric Engles memberikan kritik terhadap penerapan sistem kapitalisme yang menurut keduanya banyak menimbulkan masalah internal negara sehingga sangat tidak layak untuk diterapkan.
Kapitalis menimbulkan masalah antara pemilik modal atau capital dengan kaum buruh, disamping itu sistem kapitalis juga melahirkan individu-individu yang selalu bersaing dalam aktivitas produksi, dimana dalam menjalankan kegiatan ini tidak ada pengawasan dari pemerintah.
Dalam sistem kapitalisme pemerintah memiliki peran yang sangat minim, sehingga akan terjadi masalah dalam perekonomian yang dikarenakan persaiangan yang tak terkendali dan yang paling di khawatirkan adalah kesenjangan yang tinggi dapat memicu dampak protes yang besar sehingga akan berbahaya bagi negara itu sendiri.
Baca juga: Pengertian Ekonomi Menurut Para Ahli
Konsep sosialisme milik Karl Max dan Fredric Engeles merupakan sebuah langkah dalam melawan arus penerapan sistem kapitalisme oleh negara barat yang semakin meluas.
Langkah awal yang dibutuhkan untuk dapat mencapai sosialisme adalah menggantikan peran kapitalisme dengan komunisme, yakni dengan cara pemerintah mengambil alih semua sumber-sumber daya produksi yang sebelumnya dikuasai oleh pihak individu.
Dalam konsep sistem ekonomi sosialis pemerinah mempunyai peran yang sangat besar dalam aktivitas ekonomi dan menghilangkan kebebasan hak individu dalam mempunyai sumber daya produksi.
Apabila pemerintah terlibat secara penuh maka akan jauh lebih mudah untuk mengawasi dan mengatur aktivitas ekonomi, disamping itu pemerintah juga bisa menghindarkan segala persaingan tidak sehat yang memberikan dampak pada kesenjangan sosial.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Sosialis
Apabila menerapkan sistem ekonomi sosialis maka akan nampak seberapa jauh peran pemerintah dalam mengendalikan semua aktivitas ekonomi dan kepemilikan sumber daya.
Atau bisa dibilang bahwa pemerintah merupakan satu-satunya pelaku perekonomian dan menjadi pusat kekuatan yang mempunyai banyak peran. Untuk dapat mengetahui apakah sebuah negara yang menganut sistem ekonomi sosialis maka bisa dilihat melalui ciri-ciri dibawah ini :
- Semua sumber daya produksi dimiliki oleh pemerintah, individu tidak memiliki kewenangan dan kebebasan dalam kepemilikian sumber daya.
- Terdapatnya pengakuan kesamaan antara golongan yang kaya dan miskin berpolitik, sosial, dan
- Pemerintah merupakan satu-satunya yang berkuasa dalam perencanaan ekonomi.
- Tidak adanya kompetisi sehingga menyebabkan sedikit jumlah pengusaha yang terdapat di negara tersebut.
- Pemerintah menjadi pusat dalam mengambil keputusan dalam semua aktivitas ekonomi seperti perdagangan luar negeri, distribusi, konsumsi, dan investasi.
- Terciptanya kesejahteraan sosial secara merata di masyarakat.
- Jumlah produksi yang terbatas karena berhubungan dengan kemampuan produksi dan kebutuhan.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomis sosialis adalah bentuk kritik terhadap keberadaan praktik sistem ekonomi liberal yang akhirnya menciptkan masyarakat kapitalis.
Menurut kaum sosialis, dengan penerapan sistem kapitalisme mempunyai banyak kekurangan yang dirasakan oleh pemerintah dan masyarakat yang miskin.
Kaum sosialis ingin untuk tetap mempunyai peran dalam perkonomian, mempunyai tugas dalam mengawasi dan memutuskan segala bentuk kebijakan yang kemudian hasil dari perekonomian dapat dirasakan secara merata baik oleh pemerintah dan masyarakat.
Kelebihan :
- Adanya fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat dengan biaya yang lebih murah.
- Adanya pengakuan kesamaan sosial bagi semua individu baik yang kaya dan yang miskin.
- Menghapuskan praktik monopoli pasar.
- Adanya pemerataan pendapatan.
- Inflasi jauh lebih mudah karena dikendalikan oleh pemerintah.
- Pemerintah mempunyai kekuasaan penuh dalam melaksanakan dan mengawasi aktivitas ekonomi.
Kekurangan :
- Semakin melambatnya pertumbuhaan perkonomian, ini dikarenakan hanya pemerintah yang menjadi satu-satunya pelaku pasar.
- Sedikitnya jumlah kewirausahaan karena sangat terbatasnya akses dalam mempunyai sumber daya.
- Tidak adanya imbalan atas suatu kreativitas sehingga semangat dalam berinovasi juga akan berkurang.
- Pajak yang diterapkan sangat tinggi.
- Tidak adanya pengakuan dan kebebasan individu dalam mempunyai sumber daya.
- Terbatasnya ketersediaan produk dan jasa.
Negara Penganut Sistem Ekonomi Sosialis
Pada saat terjadi perang dingin di tahun 1947 lalu, peta kekuatan dunia pada waktu itu terbagi menjadi 2 kelompok yakni Blok Timur yang merupakan bentukan dari negara Uni Soviet dan negara-negara Eropa, sedangkan Blok Barat adalah gabungan antara Amerika Serikat dan NATO.
Terkait dengan sistem perekonomian kedua blok tersebut mempunyai pandangan yang berbeda dalam memberlakukan kebijakan sistem ekonomi yang mereka anut.
Negara Blok Barat terkenal akan sistem ekonomi liberal atau yang disebut masyarakat kapitalis. Sementara Blok Timur memberlakukan sistem ekonomi sosialis yang pada akhirnya melahirkan masyarakat komunis.
Dilihat dari ideologi dan tujuan sistem ekonomi liberal dan sosialis mempunyai arah yang bertolak belakang, walaupun kenyataanya semua sistem tersebut mempunyai kekuarang dan kelebihan pada akhirnya penerapan kedua sistem ekonomi dapat menghasilkan negara-negara yang mempunyai kekuatan perekonomian yang sangat kuat dan stabil.
Baca juga: Sistem Ekonomi Liberal
Berikut ini adalah penerapan sistem ekonomis sosialis pada 3 negara yang dianggap paling sosialis dibandingkan negara lainnya.
- China
Pemerintah China mempunyai kekuasaan yang paling dominan terhadap beberapa penentuan kebijakan dan aktivitas ekonomi di China.
Akan tetapi, untuk beberapa sektor pemerintah China telah melakukan efisiensi terhadap kebijakan yang sebelumnya sudah pernah diterapkan, seperti fasilitas perlindungan kesehatan yang kini sudah tidak di subsidi lagi oleh pemerintah.
Ekonomi China pada awalnya menganut sistem ekonomi sosialis, tetapi secara perlahan ekonomi tersebut mengalami banyak berubahan seiring dengan beberapa arah kebijakan yang ditujukan untuk dapat membangkitkan kembali kestabilan ekonomi.
Sekarang ini, ekonomi China telah menganut sistem ekonomi liberal atau kapitalisme, hal ini bisa kita lihat dari berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk membuka pasar bebas internasional.
Walaupun ada unsur liberal, pemerintah Cina masih melabeli diri mereka sendiri sebagai salah satu negara yang pro terhadap sosialisme. Dari model sistem ekonomi ini, sebenarnya China sudah meninggalkan bentuk murni dari sistem sosialis.
Bentuk sosialis dapat kita lihat dari total perusahaan yang terdapat di China, sekitar 70% merupakan BUMN dan 30% dikuasai oleh swasta. Pertumbuhan angka perusahaan swasta dari tahun ke tahun semakin mengalami peningkatan, hal inilah yang menunjukkan terdapatnya unsur sosialis dan unsur liberal.
Dengan perubahan penerapan sistem ekonomi tersebut maka akan memberikan dampak yang positif bagi perekonomian China yakni menempatkan China sebagai negara kedua dengan pertumbuhan ekonomi paling besar dunia setelah Amerika.
- Korea Utara
Sistem ekonomi sosialis di Korea Utara dapat dilihat dari adanya penguasaan dan kendali secara penuh oleh pemerintah terhadap seluruh aktivitas ekonomi.
Indikasi ini menunjukkan bahwa negara Korea Utara sangat tertutup dan tidak mudah untuk membuka penanaman investasi asing di negaranya, dan bisa dibilang sistem ekonomi Korea Utara lebih sosialis dibanding dengan China.
Penerapan sistem ekonomi sosialis di negara Korea Utara bisa dibilang tidak cukup sukses, mengingat jika dilihat sampai sekarang pertumbuhan ekonomi negara tersebut mengalami kemunduran dan juga tidak lebih baik dari negara saudaranya yaitu Korea Selatan.
- Kuba
Jika kita melihat ciri-ciri negara sosialis, maka semua ciri tersebut hampir seluruhnya dapat terlihat pada negara Kuba, seperti dominannya peran pemerintah dalam mengendalikan seluruh kegiatan ekonomi negara, terdapatnya fasilitas kesehatan yang dibentuk oleh pemerintah untuk rakyatnya, dan lain sebagainya.
Sama seperti Korea Utara, di Kuba juga tidak terdapat pasar Bursa Efek, sehingga Kuba menerapkan sistem perdagangan yang tertutup dari negara lain dan membatasi penanaman investasi asing.
Negara Komunis
Negara-negara menganut paham komunis bisa dikatakan mereka pasti menerapkan sistem ekonomi sosialis. Namun tidak semua negara penganut sistem ekonomi sosialis termasuk penganut paham komunis, sebut saja India.
Hancurnya Uni Soviet merupakan titik dimana sistem ekonomi sosialis dianggap gagal, bahkan beberapa negara komunis pecahan Uni Soviet tidak menerapkan sistem ekonomi sosialis lagi
Tetapi perubahan sistem sosialis ini membawa China menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia.