Pedoman Pengembangan Muatan Lokal Di Sekolah

Pedoman Pengembangan Muatan Lokal Di Sekolah –pada artikel kali ini kami akan menyajikan ringkasan informasi tentang Pedoman Pengembangan Muatan Lokal di sekolah.

Muatan lokal merupakan bahan kajian yang digunakan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggal.

Baca juga: Contoh Administrasi Sekolah SD, SMP, SMA

PERMENDIKBUD No. 81A Tahun 2013

Berdasarkan permendikbud No. 81A Tahun 2013 pada lampiran ke II tentang Pedoman Muatan Lokal.

Untuk  SD/MI, daerah  yang  dimaksudkan  adalah  lingkungan  kelurahan  dan kecamatan.  Untuk  SMP/MTs  daerah  yang  dimaksudkan  adalah lingkungan  kota/kabupaten,  sedangkan  untuk SMA/MA, SMK/MAK  daerah  yang  dimaksudkan  mencakup  wilayah propinsi.

Selengkapnya tentang Permendikbud No. 81 A tahun 2013 dapat diunduh melalui link : Download

Muatan lokal bermanfaat untuk memberikan sikap , pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik agar:

  1. Lebih mengenal dan akrab terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya.
  2. Memiliki bekal kemampuan, keterampilan, serta pengetahuan mengenai daerahnya yang mampu berguna bagi dirinya khususnya dan untuk masyarakat pada umumya.
  3. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai – nilai/ norma/ aturan – aturan yang ada di daerah melestarikan nilai – nilai budaya daerah dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

Bentuk Muatan Lokal

Muatan lokal itu sendiri dapat berbentuk sebagai berikut:

  1. Berbentuk Kompetensi Dasar (KD) yang memperkaya mata pelajaran Seni Budaya, Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
  2. Yang kedua dengan mata pelajaran yang berdiri sendiri dengan menggunakan waktu yang tersedia bagi mata pelajaran Seni Budaya

Baca juga: Struktur Kurikulum 2013 SD Dan MI

Landasan Pedagogis Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan bentuk konten yang dikembangkan berdasarkan pada landasan pedagogis di bawah ini.

  1. Peserta didik harus berakar dari sosial, budaya, dan fsik dimana peserta didikbertempat tinggal
  2. Peserta didik belajar apa yang disebut lensa budaya, sehingga konten pembelajaran dikembangkan sesuai budaya yang dimilikinya
  3. Pendidikan dimulai dari apa yang sudah dimiliki seseorang, maksudnya adalah perkembangan dan peruasasn dari apa yang telah dimiliki dari lingkungan keluarga, budaya, serta sosial terdekat
  4. Pendidikan merupakan proses pewarisan dan pengembangan budaya, sosial, serta aspek – aspek kehidupan lainnya

Tujuan Pedoman Muatan Lokal

Tujuan dari adanya pedoman muatan lokal ini adalah sebagai bentuk acuan bagi satuan pendidikan yang mencakup (guru, kepala sekolah, dan komite sekolah) dalam pengembangan muatan lokal dlam satuan pendidikan.

Selain itu pedoman muatan lokal ini juga menjadi acuan bagi:

(1) Pemerintah daerah provinsi dalam melakukan koordinasi dan supervisi dalam pengelolaan muatan lokal pada pendidikan menengah

(2) Pemerintah daerah daerah dalam melakukan koordinasi dan supervisi dalam pengelolaan muatan lokal pada pendidikan dasar

Baca juga: Struktur Kurikulum 2013 SMP Sesuai Permendikbud

Pengguna Pedoman Muatan Lokal

Dengan dibuatnya pedoman muatan lokal ini tentunya dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak – pihak yang bersangkutan:

  1. Satuan pendidikan yang terdiri dari (guru, kepala sekolah, dan komite sekolah/ madrasah) dalam mengembangkan materi/ substansi/ program muatan lokal yang sesuai
  2. Pemerintah provinsi memuat gubernur dan perangkat – perangkat penjabat daerah lainnya yang termasuk unsur penyelenggara pemerintahan daerah provinsi
  3. Pemerintah daerah memuat bupati atau wali kota dan perangkat – perangkat penjabat daerah lainnya yang termasuk unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten atau kota

Komponen Muatan Lokal

Komponen muatan lokal terdiri dari ruang lingkup, prinsip pengembangan, serta strategi pengembangan muatan lokal. Uraian dari komponen muatan lokal adalah sebagai berikut:

1. Ruang Lingkup

Ruang lingkup muatan lokal mencakup:

  • Lingkungn Fisik Daerah

Lingkungan fisik merupakan lingkungan yang berkaitan dengan penampakan seperti alam, geografis, yang menjadi ciri khas dari suatu daerah.

  • Kehidupan Sosial, Budaya, dan Ekonomi Daerah

Kehidupan sosial budaya,dan ekonomi daerah juga dianggap penting oleh masyarakat dan pmerintah daerah dalam mempertahankan serta menembangkan seluruhnya yang mampu dikembangkan sebagai aset baru bagi masyarakat seperti pariwisata.

  • Bahasa daerah

Bahasa daerah juga bias dikatakan sebagai identitas dari suatu daerah yang harus tetap dikembangkan dalam pendidikan. Seperti mata pelajaran Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, dan lain sebagainya.

2. Prinsip Pengembangan

Prinsip – prinsip dalam pengembangan muatan lokal terdiri dari:

  1. Utuh
  2. Kontekstual
  3. Terpadu
  4. Apresiatif
  5. Fleksibel
  6. Pendidikan Sepanjang Hayat
  7. Manfaat

Baca juga: Perhitungan Tugas Dan Beban Kerja Guru

3. Strategi Pengembangan

Ada 2 (dua) strategi yang digunakan dalam mengembangkan muatan lokal, yaitu:

  1. Dari bawah ke atas (bottom up)

Penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara bertahap, dimulai dari satuan pendidikan yang menentukan jenis muatan lokal , kemudian diikuti dengan penyusunan kurikulum, selanjutnya dianalisis untuk menentukan kajian umum/ besarannya.

  1. Dari atas ke bawah (top down)

Pada tahap ini pemerintah daerah telah mempunyai bahan kajian muatan lokal, dilanjut dengan anlisi core and content yang dilakukan oleh tim pengembang, setelah itu tim pengembang akan memberikan rekomendasi bagi pemerintah daerah tentang muatan lokal yang akan diselenggarakan di daerahnya.

Mekanisme Pengembangan

Dalam mengembangan muatan lokal harus melalui tahap – tahap sebagai berikut:

  1. Melakukan identifikasi serta anlisis konteks kurikulum
  2. Menentukan jenis muatan lokal yang akan dikembangkan
  3. Menentukan bahan kajian muatan lokal

Pelaksanaan Pembelajaran Muatan Lokal

  1. Mengkaji Silabus
  2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
  3. Mempersiapkan penilaian
  4. Melakukan pembelajaran
  5. Melakukan evaluasi
  6. Melakukan tindak lanjut

Pihak yang Terlibat dalam Pengembangan dan Pelaksanaan

Dalam pengembangan dan pelaksanaan muatan lokal, terdapat beberapa pihak yang ikut serta di dalamnya:

  1. Satuan Pendidikan
  2. Pemerintah Provinsi
  3. Kantor Wilayah Kementrian Agama
  4. Pemerintah Kabupaten/ Kota
  5. Kantor Pemerintah Agama atau Kota

Baca juga: Jenis Kegiatan Pramuka Berbagai Tingkatan

Demikian ringkasan informasi tentang Pedoman Pengembangan Muatan Lokal Di Sekolah yang telah kami sampaikan pada artikel kali ini. Semoga sedikit informasi yang kami sampaikan bisa bermanfaat dan mempermudah teman – teman semua dalam memahaminya.

Ayo Cilacap - - - -